Selasa, 20 Mei 2014

Alasan Bangsa Yahudi Bisa Menguasai Dunia?



Dijelaskan dalam ALKITAB :
”Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan iman dan bangsa yang kudus. Inilah semunya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.”(Keluaran 19:6).
Aku akan menempatkan umat-Ku di negeri (ISRAEL) yang telah Kuberikan kepada mereka. Mereka tak akan dicabut lagi dari sana. Aku TUHAN Allah mereka telah berbicara. (AMOS 9:15)



Bahkan dalam Alqur'an pun dijelaskan :
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israel, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” [QS Maryam 19:58]

Allah memang telah menganugerahkan kepada bangsa Yahudi suatu kelebihan berupa otak yang cemerlang. Dan sungguh sangat menarik mengetahui kenapa orang Yahudi begitu pintar dan mempunyai kelebihan dibanding bangsa-bangsa lain di atas dunia ini. Tentu saja dalam hal ini hanyalah sebatas kelebihan dalam hal urusan keduniawian.

Artikel DR Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis artikel tersebut berdasarkan pada pengamatan yang dilakukannya secara  langsung setelah berada tiga tahun di Israel karena menjalani housemanship di beberapa rumah sakit disana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California , terlintas dibenaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?.

Maka Stephen pun tergerak membuat tesis untuk PhD-nya. Sekadar untuk Anda ketahui bahwa proses pembuatan tesis ini memakan waktu hampir 8 tahun karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Mari kita mulai dari masa kehamilan:
Begitu wanita Israel yang mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung anak, maka langsung sang ibu tersebut sering bernyanyi dan bermain piano dan juga membeli buku matematika.

Bermain piano dan bernyanyi bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati bawaan si bayi tersebut ketika lahir. Dengan bernyanyi dan bermain piano,maka sang ibu akan merasakan ketenangan.

Diharapkan sang bayi akan memiliki karakter bawaan yang tenang dan berfikir matang ketika menghadapi masalah hidup nantinya.

Sedangkan mengerjakan soal matematika bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan otak bayi yang ada dalam kandungannya. Agar anak mereka terlahir dengan otak jenius.

Artinya mereka tidak melatih kecerdasan otak anak mereka dari kecil, dari balita, dari umur 3 bulan, tapi dari sejak di dalam kandungan, Sebuah perencanaan yang dalam sekali bukan?.

Cara Makan

Sejak awal mengandung wanita Yahudi Israel suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Pada tengah hari makanan utama mereka adalah roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Sama seperti kebiasaan orang Jepang yang jenius juga dalam kerajinan memakan daging ikan ), Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Pada saat jamuan makan, mereka  akan memakan buah-buahan terlebih dahulu sebelum mereka memakan hidangan utama.

Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Faktanya penelitian pun berkata demikian. Jika kita memakan nasi atau roti terlebih dahulu kemudian buah-buahan hanya akan membuat buah-buahan itu menjadi sia-sia. Proses pencernaan karbohidrat (nasi, roti dll) memakan waktu yang panjang sehingga buah-buahan tersebut akan busuk sebelum sempat dicerna oleh tubuh.

Rokok

Bila Anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah dan menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan dari saintis gen dan DNA Israel. 

Pendidikan
1 - 6 SD :  Dikelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen mengatakan bahwa, "Perbandingan dengan anak anak di California dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang".

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran matematika berbasis perniagaan, olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.

Memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Sekolah Menengah - Perguruan Tinggi : Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetapi semua produk tersbut telah melalui proses penelitian yang mereka lakukan dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Diakhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek yang kemudian satu per satu dari Mereka harus mempraktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta.

Kecerdasan bangsa Yahudi akan terus menjadi kontroversi karena ketidaknyamanan masyarakat dengan label satu kelompok etnik lebih cerdas daripada yang lain. Padahal, masyarakat bisa menerima bahwa beberapa kelompok akan lebih tinggi, pendek, atau lebih cepat. Hasil penelitian ilmuan bernama Cochran dan Harpending yang berjudul ”Natural History of Ashkenazi Intelligence” juga menyebutkan, populasi orang Yahudi di AS hanya sekira 3 persen dari total jumlah masyarakat AS.

Kendati begitu, faktanya mereka berhasil meraih 27 persen dari hadiah Nobel di bidang ilmu pengetahuan sejak 1950. Hal yang sama juga terjadi pada penghargaan ACM Turing Awards di mana bangsa Yahudi berhasil meraih 25 persen penghargaan yang diberikan Association for Computing Machinery karena kontribusi yang bersifat teknis pada dunia ilmu komputer.

Selain itu, tidak sedikit bangsa Yahudi yang menyandang gelar sebagai juara dunia catur. Sejumlah nama dari bangsa Yahudi yang telah meraih Nobel di antaranya Bernard Katz karena teori transmisi neuromuskuler, Andrew Schally yang meraih Nobel dalam endokrinologi. Ada juga George Wald (Nobel untuk melanjutkan pemahaman kita tentang mata manusia) dan Stanley Cohen (Nobel dalam embriologi).


Daftar peraih nobel Yahudi dari berbagai disiplin ilmu :
Literatur

1910 - Paul Heyse
1927 - Henri Bergson
1958 - Boris Pasternak
1966 - Shmuel Yosef Agnon
1966 - Nelly Sachs
1976 - Saul Bellow
1978 - Isaac Bashevis Singer
1981 - Elias Canetti
1987 - Joseph Brodsky
1991 - Nadine Gordimer
2002 - Imre Kertesz
2005 - Harold Pinter

Kedamaian Dunia

1911 - Alfred Fried
1911 - Tobias Asser
1968 - Rene Cassin
1973 - Henry Kissinger
1978 - Menachem Begin
1986 - Elie Wiesel
1994 - Shimon Peres
1994 - Yitzhak Rabin
1995 - Joseph Rotblat

Kimia

1905 - Adolph Von Baeyer
1906 - Henri Moissan
1910 - Otto Wallach
1915 - Richard Willstaetter
1918 - Fritz Haber
1943 - George Charles de Hevesy
1961 - Melvin Calvin
1962 - Max Ferdinand Perutz
1972 - William Howard Stein
1972 - C.B. Anfinsen
1977 - Ilya Prigogine
1979 - Herbert Charles Brown
1980 - Paul Berg
1980 - Walter Gilbert
1981 - Ronald Hoffmann
1982 - Aaron Klug
1985 - Herbert A. Hauptman
1985 - Jerome Karle
1986 - Dudley R. Herschbach
1988 - Robert Huber
1989 - Sidney Altman
1992 - Rudolph Marcus
1998 - Walter Kohn
2000 - Alan J. Heeger
2004 - Irwin Rose
2004 - Avram Hershko
2004 - Aaron Ciechanover

Ekonomi

1970 - Paul Anthony Samuelson
1971 - Simon Kuznets
1972 - Kenneth Joseph Arrow
1973 - Wassily Leontief
1975 - Leonid Kantorovich
1976 - Milton Friedman
1978 - Herbert A. Simon
1980 - Lawrence Robert Klein
1985 - Franco Modigliani
1987 - Robert M. Solow
1990 - Harry Markowitz
1990 - Merton Miller
1992 - Gary Becker
1993 Rober Fogel
1994 - John Harsanyi
1994 - Reinhard Selten
1997 - Robert Merton
1997 - Myron Scholes
2001 - George Akerlof
2001 - Joseph Stiglitz
2002 - Daniel Kahneman
2005 - Robert J. Aumann

Medis

1908 - Elie Metchnikoff
1908 - Paul Erlich
1914 - Robert Barany
1922 - Otto Meyerhof
1930 - Karl Landsteiner
1931 - Otto Warburg
1936 - Otto Loewi
1944 - Joseph Erlanger
1944 - Herbert Spencer Gasser
1945 - Ernst Boris Chain
1946 - Hermann Joseph Muller
1950 - Tadeus Reichstein
1952 - Selman Abraham Waksman
1953 - Hans Krebs
1953 - Fritz Albert Lipmann
1958 - Joshua Lederberg
1959 - Arthur Kornberg
1964 - Konrad Bloch
1965 - Francois Jacob
1965 - Andre Lwoff
1967 - George Wald
1968 - Marshall W. Nirenberg
1969 - Salvador Luria
1970 - Julius Axelrod
1970 - Sir Bernard Katz
1972 - Gerald Maurice Edelman
1975 - David Baltimore
1975 - Howard Martin Temin
1976 - Baruch S. Blumberg
1977 - Rosalyn Sussman Yalow
1977 - Andrew V. Schally
1978 - Daniel Nathans
1980 - Baruj Benacerraf
1984 - Cesar Milstein
1985 - Michael Stuart Brown
1985 - Joseph L. Goldstein
1986 - Stanley Cohen [& Rita Levi-Montalcini]
1988 - Gertrude Elion
1989 - Harold Varmus
1991 - Erwin Neher
1991 - Bert Sakmann
1993 - Richard J. Roberts
1993 - Phillip Sharp
1994 - Alfred Gilman
1994 - Martin Rodbell
1995 - Edward B. Lewis
1997 - Stanley B. Prusiner
1998 - Robert F. Furchgott
2000 - Eric R. Kandel
2002 - Sydney Brenner
2002 - Robert H. Horvitz

Fisika

1907 - Albert Abraham Michelson
1908 - Gabriel Lippmann
1921 - Albert Einstein
1922 - Niels Bohr
1925 - James Franck
1925 - Gustav Hertz
1943 - Gustav Stern
1944 - Isidor Issac Rabi
1945 - Wolfgang Pauli
1952 - Felix Bloch
1954 - Max Born
1958 - Igor Tamm
1958 - Il'ja Mikhailovich
1958 - Igor Yevgenyevich
1959 - Emilio Segre
1960 - Donald A. Glaser
1961 - Robert Hofstadter
1962 - Lev Davidovich Landau
1963 - Eugene P. Wigner
1965 - Richard Phillips Feynman
1965 - Julian Schwinger
1967 - Hans Albrecht Bethe
1969 - Murray Gell-Mann
1971 - Dennis Gabor
1972 - Leon N. Cooper
1973 - Brian David Josephson
1975 - Benjamin Mottleson
1976 - Burton Richter
1978 - Arno Allan Penzias
1978 - Peter L Kapitza
1979 - Stephen Weinberg
1979 - Sheldon Glashow
1988 - Leon Lederman
1988 - Melvin Schwartz
1988 - Jack Steinberger
1990 - Jerome Friedman
1992 - Georges Charpak
1995 - Martin Perl
1995 - Frederick Reines
1996 - David M. Lee
1996 - Douglas D. Osheroff
1997 - Claude Cohen-Tannoudji
2000 - Zhores I. Alferov
2003 - Vitaly Ginsburg
2003 - Alexei Abrikosov 


Sebagai seorang muslim tentunya kita tidak mau kalah dong dengan mereka. Terlebih kita memiliki panutan yang tidak mereka miliki dalam sosok Rasulullah SAW. Tidak ada salahnya kita mencuri sedikit gaya hidup mereka kemudian kita gabungkan dengan ajaran-ajaran Rasulullah SAW. Mengikuti pola hidup mereka bukan berarti kita memuji dan mendukung mereka, tetapi kita menjaga pola hidup Rasulullah dan jangan sampai hal tersebut diklaim oleh mereka padahal sejatinya itu semua milik kita umat Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar